Sabtu, 23 Oktober 2010
Kebenaran Surat Perintah 13 Maret Yang Disembunyikan
PENAFSIRAN Supersemar adalah ”penyerahan atau pengalihan kekuasaan” diyakini oleh pembawa naskah itu sendiri, Jenderal Amirmachmud cs. ”Lho , ini kan penyerahan kekuasaan” demikian Amirmachmud dalam perjalanan mobil sepulang dari istana Bogor membawa Supersemar itu. Ketika Sudharmono dan Moerdiono kesulitan mencari dasar hukum bagi pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), mereka bergembira setelah tahu keluar Supersemar.
Padahal, Presiden Soekarno menegaskan Supersemar itu hanya untuk bidang teknis keamanan, bukan politis keamanaan. Dan kerancuan pun segera menggelombang apalagi setelah Supersemar di-Tap MPRS-kan. Pertama, sudah jelas yang paling mengerti isi sebuah perintah tentu saja ya subjek pemberi perintah itu sendiri. Adalah janggal jika orang lain, bahkan yang diberi perintah sebagai figur terpercaya oleh yang memerintah, berpretensi lebih mengerti isi perintah.
Kedua, pada umumnya ahli hukum Tata Negara, terutama Dahlan Ranuwihardja SH, anggota MPRS, sangat heran kenapa executive order diubah begitu saja sebagai Tap MPR(S) tanpa bertanya dulu kepada pemberi perintah. ”Jadi enggak bisa dong MPR (S) melakukan sesuatu yang bukan wewenangnya.
Bukan hanya keliru memahami, Jenderal Soeharto sebagai pengemban Supersemar sengaja menyalahgunakan sebagai mandat politik dengan membubarkan PKI betapapun langkah itu secara kondisional adalah tepat. Karena itu, Presiden Soekarno terkejut dan marah dengan langkah Soeharto. Presiden lantas mengeluarkan SP 13 Maret 1966, yang tidak banyak diketahui umum dan generasi baru berhubung Soeharto dan rezim sengaja menyembunyikannya. Autobiografi Soeharto pun tidak pernah secuil pun mengatakannya.
SP 13 Maret itu dibawa oleh Waperdam II Leimena dan Brigjen KKO Hartono kepada Soeharto yang sesudah membacanya, Soeharto menyatakan pembubaran PKI itu adalah tanggung jawabnya sendiri. SP 13 Maret terdiri atas tiga hal yakni:a) mengingatkan bahwa SP 11 Maret itu sifatnya teknis/administratif, tidak politik, semata-mata adalah perintah mengenai tugas keamanan bagi rakyat dan pemerintah, untuk keamanan dan kewibawaan Presiden/Pangti/Mandataris MPRS; b) bahwa Jenderal Soeharto tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan yag melampaui bidang politik, sebab bidang politik adalah wewenang langsung presiden, pembubaran suatu partai politik adalah hak presiden semata-mata; c) Jenderal Soeharto diminta datang menghadap presiden di Istana untuk memberikan laporannya (D & R, 12 September 1998).
Menghendaki Kekuasaan
Terlebih dulu dapat dirunut betapa Soeharto sesungguhnya berkepentingan benar terhadap keluarnya Supersemar; atau dengan kata lain mengehendaki sesuatu kekuasaan sebagaimana kesaksian Jenderal Kemal Idris, Jenderal Mursjid, Jenderal Soemitro dan Ketua RT tempat kediaman Soeharto sekaligus kolega baiknya, yakni Mashuri SH, yang kelak diberi jabatan menteri dan terakhir Wakil Ketua MPR/DPR.
Jenderal Soeharto mengatakan, pada minggu kedua sebelum 11 Maret, rapat Staf Umum AD yang dipimpin Jendeal Soeharto memutuskan untuk memisahkan Bung Karno dari ”Durna-Durna”-nya dan para Durna akan ditangkap oleh RPKAD. Itulah yang kemudian mewujud dalam fenomena ”pasukan tak dikenal”, mengepung istana pagi hari saat Sidang Kabinet 11 Maret 1966, yang membuat Bung Karno diterbangkan ke Bogor.
Ketika kejadian itu dilaporkan kepada Soeharto, menurut Kemal Idris, maka Soeharto menulis pesan kepada Bung Karno yang dibawa Amirmachmud cs ke Istana Bogor. Isi pesannya, ”Saya tidak akan bertanggung jawab kalau saya tidak diberi kekuasaan untuk mengatasi keadaan ini.” (D&R, 12 September 1998).
Adapun Jenderal Mursyid, Asisten Menpangad Jenderal A Yani lebih tegas menyatakan Soekarno itu dikudeta dalam konteks bertemunya kepentingan pihak luar --Amerika cs-- dan pihak dalam negeri. Mursjid berbeda pendapat dengan analisis kudeta itu berjalan ”merangkak-rangkak” dengan tonggak-tonggak pokok: 1 Oktober atau G-30-S/PKI; 11 Maret 1966 dan penolakan pidato Presiden Nawaksara/Pelengkap Nawaksara.
”Saya tetap berpegang bahwa 1 Oktober kudetanya. Formalnya, terjadi pada tanggal 11 Maret dengan Supersemar, yang dikoreksi BK pada 13 Maret. Dengan kata lain, tanggal 1 Oktober merupakan langkah-langkah ke arah 11 Maret itu. Itulah aibnya Soeharto, ia ambil kekuasaan dengan paksa”, (Tajuk, 1-17 September 1998). Namun demikian ia tidak melihat Soeharto ”dalang” kejatuhan Bung Karno, bukan orang pertama dan orang tunggal.
Dalam pada itu, Mashuri SH menyatakan bahwa kejatuhan Bung Karno itu bukan creeping coup d'etat atau ”kudeta merangkak”, melainkan memang kudeta. ”Itu jelas kudeta, tidak pakai merangkak-rangkak. Jadi orang mengatakan sidang Nawaksara di sana itu dihabisi Soekarno, itu tanggal 11 Maret sudah terjadi kudeta. Jadi Soeharto mengepung istana dan Bung Karno terbang ke Bogor itu sudah kudeta. Begini saya pernah bilang pada Ruslan (Abdulgani?). Sidang MPRS Nawaksara itu hanya sebagai ijab kabul, tapi sebelum menyampaikan harus menghadap penghulu dulu, penghulunya ya, Sebelas Maret itu,” (Gema Reformasi, September 1998).
Rekonstruksi
Tampaklah bahwa SP 11 Maret, sekaligus SP 13 Maret sebagai satu kesatuan perintah presiden membutuhkan rekonstruksi. Bukan hanya rekonstruksi, malahan suatu dekonstruksi pun perlu mengingat begitu besarnya kontroversi-- di antaranya yang pokok peranan Jenderal Soeharto pada khususnya dan Angkatan Darat pada umumnya.
Ben Anderson, ahli ilmu politik Cornell University yang dimusuhi rezim Orde Baru misalnya menyebutkan Supersemar cuma langkah terakhir dari serangkaian strategi. Adapun langkah awalnya menurut dia adalah di sekitar 1964 saat ”geng Soeharto” membuka jalan rahasia langsung ke Malaysia, Inggris dan Amerika di luar jalur Nasution dan Yani --saat itu Soeharto adalah panglima dengan tugas konfrontasi terhadap Malaysia.
Saat-saat itulah Benny Moerdani dan Ali Moertopo --yang disebutnya anggota ”geng” tadi justru membuka jalur sendiri ke Washington dengan memakai orang-orang eks-PRRI, Des Alwi cs. ”Ini ada buktinya. Data-datanya saya ada di Amerika. Nah, kalau mereka tidak berambisi untuk posisi paling atas, untuk apa itu. Itu jelas semacam pengkhianatan terhadap politik yang ada waktu itu,” demikian Anderson, yang Cornell Paper-nya untuk G-30-S/PKI berseberangan dengan Buku Putih pemerintah Orde Baru (Detak, 9-15 Maret 1999).
Karena itu bisa dimengerti adanya suatu analisis, betapapun Soeharto dan Nasution mempunyai pertentangan khususnya ketika selaku Pangdam Diponegoro Soeharto dicopot atas kasus dagang dan penyelundupan; sewaktu pasca-G-30-S/PKI mereka dipertemukan oleh adanya musuh bersama, yakni: Soekarno dan para pendukung setianya semisal Soebandrio dan Chaerul Saleh, serta PKI yang saat itu dikambinghitamkan sebagai satu-satunya dalang dan penggerak G-30-S. (Detak, 2-8 Maret 1999).
Dalam hubungannnya dengan hilang atau dihilangkannya SP Maret itu sendiri, boleh jadi versi yang paling mendekati kebenaran ialah kesengajaan Soeharto dan ”geng”nya untuk kurang beritikad baik. Pertama, Soeharto tidak melaksanakan dengan baik perintah untuk :menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan presiden serta melaksanakan dengan pasti segala ajaran pemimpin besar revolusi; yang secara eksplisit diperintahkan dalam SP 11 Maret.
Kedua, kesaksian Soebandrio membenarkan bahwa dalam naskah asli SP 11 Maret sebenarnya ada tertera point:setelah keadaan terkendali Supersemar diserahkan kembali kepada Presiden Soekarno. Hal ini dikuatkan oleh Kemal Idris, ”Itu biasanya kalau ada surat perintah untuk melaksanakan tugas dan kalau sudah selesai ya harus lapor. Kewenangannya ya harus ditarik. Tapi itu tidak dilaksanakan oleh Soeharto, seolah-olah surat itu hilang dan dia mempergunakan itu untuk mendapatkan kekuasaannya sendiri.” (Detak, 2-8 Maret 1999). Tak mengherankan bagi Soeharto dan kelompoknya, SP 13 Maret perlu makin disembunyikan-lebih dari SP 11 Maret. (35)
Membongkar Misteri G-30S/PKI

Setelah menunggu empat dekade, akhirnya terbitlah buku yang menguak misteri peristiwa Gerakan 30 September. Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto, terjemahan dari buku Pretext for Mass Murder karya John Roosa.
Ketidakjelasan itu bertahan demikian lama karena rezim Orde Baru melakukan monopoli sejarah dan memupuknya bertahun-tahun. Versi lain, seperti yang ditulis oleh Ben Anderson dan kawan-kawan (kemudian dikenal sebagai Cornell Paper), yang menganggap bahwa itu persoalan intern AD (Angkatan Darat), dilarang dan penulisnya dicekal masuk Indonesia. Perdebatan tentang Gerakan 30 September diharamkan, bahkan usaha ISAI (Institut Studi Arus Informasi) menerbitkan buku tipis tentang masing-masing versi Gerakan 30 September itu diganjal Kejaksaan Agung pada tahun 1995.
Dalam suasana demikian, ketika Soeharto jatuh, bermunculanlah di tanah air berbagai (terjemahan) tulisan tentang Gerakan 30 September sejak tahun 1998. Analisis yang diberikan beragam, mulai dari kudeta merangkak (Saskia Wieringa, Peter Dale Scott, Subandrio) sampai dengan kudeta yang disengaja untuk gagal seperti yang ditulis Coen Hotzappel.
Judul buku: Dalih Pembunuhan Massal, Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto
Pengarang: John Roosa
Penerjemah: Hersri Setiawan
Penerbit: Institut Sejarah Sosial Indonesia dan Hasta Mitra
Tebal: 392 halaman
Memang ada berbagai kelompok yang diuntungkan dengan kegagalan kudeta itu, namun apakah pihak tersebut mendesain peristiwa itu sedemikian rupa dengan skenario yang rapi dan semuanya berjalan seperti yang diharapkan mereka? Tampaknya tidak demikian.
Namun, masing-masing teori itu memiliki kelemahan. Kalau disebutkan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) secara keseluruhan melakukan pemberontakan, kenapa 3 juta anggota partai ini tidak melakukan perlawanan ketika diburu dan dibunuh setelah gerakan itu meletus? Kenapa partai komunis terbesar ketiga di dunia saat itu begitu mudah dirontokkan?
Analisis yang menyebutkan bahwa itu persoalan intern Angkatan Darat juga tidak memuaskan karena persoalannya tidak sesederhana itu. Bukankah Sjam dan Pono juga terlibat? Sementara itu, versi Soekarno sebagai dalang juga diragukan. Bila sang presiden mengetahui sepenuhnya rencana aksi ini sebelumnya, kenapa ia berputar-putar di kota Jakarta sebelum menuju pangkalan udara tanggal 1 Oktober 1965? Mengapa Presiden Soekarno tidak langsung saja dari Wisma Yaso kediaman Ratna Sari Dewi (sekarang Museum Satria Mandala di Jalan Gatot Subroto) menuju Halim Perdanakusuma?
Demikian pula Soeharto tidaklah terlampau “jenius” untuk bisa merancang suatu perebutan kekuasaan secara sistematis. Masih perlu diinvestigasi lebih lanjut seberapa jauh Soeharto mengetahui rencana tersebut sebagaimana disampaikan Kolonel Latif dalam pertemuan malam sebelumnya di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto.
Amerika Serikat (AS) tidaklah ikut campur pada tanggal 30 September dan 1 Oktober 1965, walaupun berbagai dokumen menyebut keterlibatan mereka sebelum dan sesudah peristiwa berdarah tersebut. Bagi pemerintah AS waktu itu, bila Indonesia dengan penduduk keempat atau kelima terbesar di dunia itu–dengan sumber daya alam berlimpah dan posisi sangat strategis– jatuh ke tangan komunis, berarti telah terjadi kiamat.
Riset yang dilakukan John Roosa menggunakan arsip yang jarang diulas secara utuh selama ini, seperti dokumen Supardjo, tulisan-tulisan Muhammad Munir dan Iskandar Subekti yang tersimpan di Amsterdam, wawancara dengan tokoh-tokoh PKI seperti “Hasan” yang meminta dirahasiakan identitasnya sampai ia meninggal.
Muhammad Munir adalah anggota Politbiro PKI dan Iskandar Subekti adalah panitera Politbiro PKI, yang pada tanggal 1 Oktober 1965 mengetik pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan Gerakan 30 September. Adapun “Hasan” memiliki posisi yang dianggap logis mengetahui kegiatan Biro Chusus. “Hasan” sendiri sudah menulis memoar yang sudah diserahkan kepada penulis buku (John Roosa) yang dapat dipublikasikan setelah ia meninggal. Di samping dokumen-dokumen penting itu, serta wawancara mendalam dengan tokoh sentral organisasi kiri itu, arsip-arsip yang berasal dari Departemen Luar Negeri AS membantu menjelaskan berbagai hal.
Dokumen Supardjo dianggap cukup sahih–sebagai semacam pertanggungjawaban setelah peristiwa itu terjadi–yang ditulis ketika ia belum tertangkap. Beberapa saksi, termasuk Letnan Kolonel Udara Heru Atmodjo, yang sama-sama di penjara dengan Supardjo, mengakui keberadaan surat tersebut. Pihak keluarga juga mengiyakan informasi yang pernah disampaikan Supardjo.
Dokumen itu memperlihatkan bahwa kelemahan utama Gerakan 30 September adalah karena tidak adanya satu komando. Terdapat dua kelompok pimpinan, yakni kalangan militer (Untung, Latief dan Sudjono) dan pihak Biro Chusus PKI (Sjam, Pono, Bono dengan Aidit di latar belakang). Sjam memegang peran sentral karena ia berada dalam posisi penghubung antara kedua pihak ini.
Namun, ketika upaya ini tidak mendapat dukungan dari Presiden Soekarno, bahkan diminta untuk dihentikan, maka kebingungan terjadi dan kedua kelompok ini pecah. Kalangan militer ingin mematuhi permintaan Soekarno, sedangkan Biro Chusus tetap melanjutkannya. Ini dapat menjelaskan mengapa antara pengumuman pertama dengan kedua dan ketiga terdapat selang waktu sampai lima jam. Sesuatu yang dalam upaya kudeta merupakan kesalahan besar. Pada pagi hari mereka mengumumkan bahwa Presiden dalam keadaan selamat. Sedangkan pengumuman berikutnya pada siang hari sudah berubah drastis (pembentukan Dewan Revolusi dan pembubaran kabinet).
Buku ini menyederhanakan kerumitan misteri itu dengan metode ala detektif. Pembaca diyakinkan bahwa tokoh kunci Gerakan 30 September, Sjam Kamaruzzaman, bukanlah agen ganda, apalagi triple agent, melainkan pembantu setia Aidit sejak bertahun-tahun. Pelaksana Biro Chusus PKI yang ditangkap tahun 1968 ini baru dieksekusi tahun 1986. Ia bagaikan putri Syahrazad yang menunda pembunuhan dirinya dengan menceritakan kepada raja sebuah kisah setiap malam, sehingga mampu bertahan selama 1001 malam. Sjam bertahan lebih dari 18 tahun dengan mengarang 1001 pengakuan.
Dokumen Supardjo mengungkapkan mengapa gerakan itu gagal dan tidak bisa diselamatkan. Kerancuan antara “penyelamatan Presiden Soekarno” dan “percobaan kudeta” dengan membubarkan kabinet dijelaskan dengan gamblang. Jauh sebelum peristiwa berdarah itu, AS telah memikirkan dan mendiskusikan segala tindakan yang perlu untuk mendorong PKI melakukan gebrakan lebih dahulu, sehingga dapat dipukul secara telak oleh Angkatan Darat. Dan, Aidit pun terjebak. Karena sudah mengetahui sebelum peristiwa itu terjadi, maka Soeharto adalah jenderal yang paling siap pada tanggal 1 Oktober 1965 ketika orang lain bingung dan panik. Nama Soeharto sendiri tidak dimasukkan dalam daftar perwira tinggi yang akan diculik.
Seperti disampaikan sejarawan Hilmar Farid dalam peluncuran buku ini di Yogyakarta, karya ini berjasa mengungkapkan bahwa Gerakan 30 September itu lebih tepat dianggap sebagai aksi (untuk menculik tujuh jenderal dan menghadapkan kepada Presiden), bukan sebagai gerakan. Karena peristiwa ini merupakan aksi sekelompok orang di Jakarta dan Jawa Tengah yang dapat diberantas dalam waktu satu-dua hari.
Namun, aksi ini (yang kemudian ternyata menyebabkan tewasnya enam jenderal) kemudian oleh Soeharto dan kawan-kawan dijadikan dalih untuk memberantas PKI sampai ke akar-akarnya, yang di lapangan menyebabkan terjadinya pembunuhan massal dengan korban lebih dari setengah juta jiwa. Kalau para jenderal yang diculik itu tertangkap hidup-hidup, mungkin sejarah Indonesia akan lain. Massa PKI akan turun ke jalan dan menuntut para jenderal itu dipecat. Presiden akan didesak untuk memberikan kursi departeman kepada golongan kiri itu, karena sampai tahun 1965 Soekarno tidak pernah mempercayakan pimpinan departemen kepada tokoh komunis kecuali Menteri Negara.
Buku ini memiliki kelemahan kecil, seperti penulisan Kapten Bambang Widjanarko (hal 116; seharusnya kolonel) dan Kolonel H Maulwi Saelan (hal 57; pada tahun 1965 Saelan belum naik haji). Saelan baru menunaikan rukun Islam itu pada era Orde Baru dan memimpin Yayasan Sekolah Islam Al Azhar.
Namun, di sisi lain, buku mempunyai banyak kelebihan. Pertama, menggunakan dokumen yang selama ini diabaikan, seperti dokumen Supardjo, pledoi Iskandar Subekti dan tulisan Muhammad Munir. Kedua, Roosa berhasil melakukan wawancara mendalam dengan “Hasan”, tokoh kunci yang mengetahui kiprah unit yang disebut sebagai Biro Chusus PKI.
Ketiga, sumber-sumber di atas dilengkapi dengan arsip-arsip Amerika Serikat yang telah terbuka dari waktu ke waktu dan menjadi perangkat yang andal untuk melakukan analisis sejarah. Keempat, John Roosa berhasil menyusun narasi baru bahwa Gerakan 30 September sebenarnya bukan gerakan, melainkan suatu aksi yang ternyata dijadikan dalih untuk melakukan pembunuhan massal.
Kelima, upaya yang sudah dilakukan dosen sejarah Universitas British Columbia, Kanada, ini menyebabkan perdebatan tentang siapa dalang G30S itu sudah sepatutnya diakhiri. Seyogianya diskusi kini beralih tentang bagaimana proses pembunuhan massal 1965 itu terjadi dan mengapa sampai memakan korban demikian banyak. Jadi, yang patut dipertanyakan bukan lagi “siapa dalang G30S” melainkan “siapa dalang pembantaian 1965″.
Buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto telah berhasil menampilkan data baru (berbagai dokumen dari dalam dan luar negeri), metodologi baru (dengan mengikutsertakan sejarah lisan) dan perspektif baru (ini adalah aksi bukan gerakan, tetapi kemudian dijadikan dalih untuk peristiwa berikutnya yang lebih dahsyat).
Oleh Asvi Warman Adam, ahli peneliti utama LIPI
10 Kematian Paling Tragis Saat Syuting Film
Aktor dan Crews film sering ditempatkan ke dalam situasi sangat berbahaya untuk memberikan hasil yang lebih asli untuk film mereka.
Tapi sayangnya pada banyak kesempatan mengakibatkan tragedi kematian nyata di set.
Berikut ini adalah daftar dari 10 film yang berhubungan dengan kematian tragis..10. Twilight Zone

Korban: Vic Morrow dan aktor cilik Myca Dinh Le (umur 7 th) dan Renee Shin-Yi Chen (umur 6 th)
Selama segmen film yang diarahkan oleh John Landis pada 23 Juli 1982, aktor
Vic Morrow dan aktor cilik Myca Dinh Le (umur 7) juga Renee Shin-Yi Chen (umur 6) meninggal dalam kecelakaan yang melibatkan sebuah helikopter yang digunakan. Helikopter yang telah berada di ketinggian hanya 25 kaki (8 meter), terlalu rendah untuk menghindari ledakan yang digunakan pada pembuatan ledakan.
Kecelakaan ini menyebabkan larangan terhadap dunia film untuk melarang anak2 terlibat dalam kegiatan berbahaya di film.9. Top Gun

Koban: Art Scholl
Pilot aerobatic terkenal, Art Scholl, yang direkrut untuk melakukan penerbangan di film untuk menghasilkan gambar yg sempurna untuk film. di dalam naskah Art scholl disuruh untuk melakukan flat spin, tetapi Scholl tidak dapat mengendalikan dan akhirnya pesawat yg diterbangkannya jatuh ke Samudra Pasifik di bagian selatan pantai California. Penyebab kecelakaan tetap tidak diketahui. Top Gun didedikasikan untuk mengingat Art Scholl.8. The Return of the Musketeers

Korban: Roy Kinnear
Pada 20 September 1988, Madrid, Spanyol, aktor Roy Kinnear patah tulang pinggangnya setelah jatuh dari kuda lalu dia tak dapat di tolong lagi.7. The Flight of the Phoenix

Korban: Paul Mantz
Di film produksi 1965, Paul Mantz tidak menggunakan stunt untuk menerbangkan pesawat asli untuk hasil film yang maksimal, tetapi dia malakukan kesalahan pada saat manuver take-off6. Jumper

Korban: David Ritchie
Untuk pembuatan set di salah satu adegan Samuel Jackson, menggunakan bahan2 campuran dari pasir, tanah dan es.. crew produksi David Ritchie tertimpa pasirbeku dan tanah yang ingin di bongkar di salah satu set outdoor, dimana cuaca disaat itu pun lagi dingin2nya.5. X*X

Korban: Harry L O’connor
salah satu stunt Van Diesel untuk melakukan parasailing, tetapi naas karena tertabrak jembatan.4. The Final Season


Korban: Roland Schlotzhauer
Cameraman terkenal yang selalu mengambil gambar berkualitas dari helikopter, naas dibulan oktober 2007, helikopter yg dugunakan untuk mengambil gbr di film ini terjatuh.3. Troy

Korban: George Camilleri

Stuntman dari Brad Pitt patah tulang kakinya pada saat melakukan adegan, dan tidak tertolong lagi ketika dibawa ke RS krn pembekuan darah di lukanya.2. The Crow

Korban: Brandon Lee (Putra Bruce Lee)
Pada tanggal 31 Maret 1993 di North Carolina studios, Wilmington NC.
Pada sisa 8 hari untuk penyelesaian film tsb, ada set dimana Lee (Eric Draven) menyaksikan tunangannya akan diperkosa oleh Michael Masse..
didalam set itu Michal masse menembak Eric Draven dan ternyata senjatanya terisi dengan peluru asli.1. Enter the Dragon


Korban: Bruce Lee
Bruce Lee meninggal bukan karena pembengkakan otak, tapi PENYUSUTAN OTAK. Karena pada saat otopsi otaknya di temukan menyusut 100cc, penyebab kematiannya di vonis karena kelelahan. Para Martial Artist berpendapat hal tsb terjadi karena tubuh yg push melebihi limitnya, Contohnya gini: misalkan anda Fitness dan mengangkat beban, di titik tertentu anda akan merasa sangat2 tidak kuat utk melakukan repetisi / angkatan tapi anda paksa sampai tubuh dan kepala anda ikut bergetar, nah hal inilah yg tidak baik. Bruce Lee melakukan ini setiap hari dan hampir setiap saat dimana dia tidak bekerja maka dia olahraga.
Dan utk kematiannya lebih tepat yaitu setelah dia menyelesaikan syutting fight scene utk film GAME OF DEATH yg merupakan film terakhirnya. Bukan ENTER THE DRAGON!!! Disini sampai2 rekan2 Bruce berkata jangan pernah lagi gunakan kata “DEATH” pada judul2 film Warner Bros.
Tambahan lagi, film GAME OF DEATH adalah 1 1 nya film yg menggunakan mayat asli pada adegan kematian dimana sang tokoh utama akhirnya meninggal di akhir cerita. Disitu terlihat adegan pemakaman Bruce Lee dan disitu jg terlihat Mayat Bruce Lee yg sudah di balsem dan siap tutup peti yg disaksikan seluruh Hongkong.
Tapi sayangnya pada banyak kesempatan mengakibatkan tragedi kematian nyata di set.
Berikut ini adalah daftar dari 10 film yang berhubungan dengan kematian tragis..10. Twilight Zone

Korban: Vic Morrow dan aktor cilik Myca Dinh Le (umur 7 th) dan Renee Shin-Yi Chen (umur 6 th)
Selama segmen film yang diarahkan oleh John Landis pada 23 Juli 1982, aktor
Vic Morrow dan aktor cilik Myca Dinh Le (umur 7) juga Renee Shin-Yi Chen (umur 6) meninggal dalam kecelakaan yang melibatkan sebuah helikopter yang digunakan. Helikopter yang telah berada di ketinggian hanya 25 kaki (8 meter), terlalu rendah untuk menghindari ledakan yang digunakan pada pembuatan ledakan.
Kecelakaan ini menyebabkan larangan terhadap dunia film untuk melarang anak2 terlibat dalam kegiatan berbahaya di film.9. Top Gun

Koban: Art Scholl
Pilot aerobatic terkenal, Art Scholl, yang direkrut untuk melakukan penerbangan di film untuk menghasilkan gambar yg sempurna untuk film. di dalam naskah Art scholl disuruh untuk melakukan flat spin, tetapi Scholl tidak dapat mengendalikan dan akhirnya pesawat yg diterbangkannya jatuh ke Samudra Pasifik di bagian selatan pantai California. Penyebab kecelakaan tetap tidak diketahui. Top Gun didedikasikan untuk mengingat Art Scholl.8. The Return of the Musketeers

Korban: Roy Kinnear
Pada 20 September 1988, Madrid, Spanyol, aktor Roy Kinnear patah tulang pinggangnya setelah jatuh dari kuda lalu dia tak dapat di tolong lagi.7. The Flight of the Phoenix

Korban: Paul Mantz
Di film produksi 1965, Paul Mantz tidak menggunakan stunt untuk menerbangkan pesawat asli untuk hasil film yang maksimal, tetapi dia malakukan kesalahan pada saat manuver take-off6. Jumper

Korban: David Ritchie
Untuk pembuatan set di salah satu adegan Samuel Jackson, menggunakan bahan2 campuran dari pasir, tanah dan es.. crew produksi David Ritchie tertimpa pasirbeku dan tanah yang ingin di bongkar di salah satu set outdoor, dimana cuaca disaat itu pun lagi dingin2nya.5. X*X

Korban: Harry L O’connor
salah satu stunt Van Diesel untuk melakukan parasailing, tetapi naas karena tertabrak jembatan.4. The Final Season


Korban: Roland Schlotzhauer
Cameraman terkenal yang selalu mengambil gambar berkualitas dari helikopter, naas dibulan oktober 2007, helikopter yg dugunakan untuk mengambil gbr di film ini terjatuh.3. Troy

Korban: George Camilleri

Stuntman dari Brad Pitt patah tulang kakinya pada saat melakukan adegan, dan tidak tertolong lagi ketika dibawa ke RS krn pembekuan darah di lukanya.2. The Crow

Korban: Brandon Lee (Putra Bruce Lee)
Pada tanggal 31 Maret 1993 di North Carolina studios, Wilmington NC.
Pada sisa 8 hari untuk penyelesaian film tsb, ada set dimana Lee (Eric Draven) menyaksikan tunangannya akan diperkosa oleh Michael Masse..
didalam set itu Michal masse menembak Eric Draven dan ternyata senjatanya terisi dengan peluru asli.1. Enter the Dragon


Korban: Bruce Lee
Bruce Lee meninggal bukan karena pembengkakan otak, tapi PENYUSUTAN OTAK. Karena pada saat otopsi otaknya di temukan menyusut 100cc, penyebab kematiannya di vonis karena kelelahan. Para Martial Artist berpendapat hal tsb terjadi karena tubuh yg push melebihi limitnya, Contohnya gini: misalkan anda Fitness dan mengangkat beban, di titik tertentu anda akan merasa sangat2 tidak kuat utk melakukan repetisi / angkatan tapi anda paksa sampai tubuh dan kepala anda ikut bergetar, nah hal inilah yg tidak baik. Bruce Lee melakukan ini setiap hari dan hampir setiap saat dimana dia tidak bekerja maka dia olahraga.
Dan utk kematiannya lebih tepat yaitu setelah dia menyelesaikan syutting fight scene utk film GAME OF DEATH yg merupakan film terakhirnya. Bukan ENTER THE DRAGON!!! Disini sampai2 rekan2 Bruce berkata jangan pernah lagi gunakan kata “DEATH” pada judul2 film Warner Bros.
Tambahan lagi, film GAME OF DEATH adalah 1 1 nya film yg menggunakan mayat asli pada adegan kematian dimana sang tokoh utama akhirnya meninggal di akhir cerita. Disitu terlihat adegan pemakaman Bruce Lee dan disitu jg terlihat Mayat Bruce Lee yg sudah di balsem dan siap tutup peti yg disaksikan seluruh Hongkong.
Misteri Kutukan Superman Yang Melegenda
Urban Legend adalah mitos atau legenda kontemporer yang seringkali dipercaya secara luas sebagai sebuah kebenaran. Kebanyakan Urban Legend berkaitan dengan misteri, horor, ketakutan, humor atau bahkan kisah moral. Urban Legend tidak selalu berarti kisah bohong, namun, sama seperti kisah yang disebarkan dari mulut ke mulut, Urban Legend juga sering dibesar-besarkan sehingga menjadi lebih sensasional. Di Indonesia, kisah yang bisa dianggap sebagai Urban Legend contohnya adalah rumah pondok indah, terowongan casblanca, rumah gurita di Bandung dan lain-lain.
Sebenarnya, selain kutukan Superman, ada banyak Urban Legend atau kepercayaan lain yang melibatkan kutukan. Contohnya adalah kutukan yang menimpa presiden Amerika Serikat sejak Abraham Lincoln sehingga setiap 20 tahun, presiden Amerika akan terbunuh atau meninggal pada saat masih menjabat (Dan ini benar-benar terjadi). Kutukan ini dipercaya berakhir pada masa Ronald Reagen.
Lalu ada lagi kutukan keluarga Kennedy, kutukan keluarga Bruce Lee, atau yang paling heboh belakangan ini, kutukan penerima Oscar yang konon setelah menerima Oscar akan mengalami perceraian.
Kutukan Superman adalah sebuah kepercayaan kalau suatu malapetaka akan menimpa orang-orang yang terlibat dalam karakter Superman yang disajikan berbagai media, terutama film.
Kutukan ini pada dasarnya berbunyi:
Sebenarnya, selain kutukan Superman, ada banyak Urban Legend atau kepercayaan lain yang melibatkan kutukan. Contohnya adalah kutukan yang menimpa presiden Amerika Serikat sejak Abraham Lincoln sehingga setiap 20 tahun, presiden Amerika akan terbunuh atau meninggal pada saat masih menjabat (Dan ini benar-benar terjadi). Kutukan ini dipercaya berakhir pada masa Ronald Reagen.
Lalu ada lagi kutukan keluarga Kennedy, kutukan keluarga Bruce Lee, atau yang paling heboh belakangan ini, kutukan penerima Oscar yang konon setelah menerima Oscar akan mengalami perceraian.
Kutukan Superman adalah sebuah kepercayaan kalau suatu malapetaka akan menimpa orang-orang yang terlibat dalam karakter Superman yang disajikan berbagai media, terutama film.
Kutukan ini pada dasarnya berbunyi:
"Jika kamu berniat untuk memerankan manusia terkuat di dunia, maka kamu akan berakhir dengan kematian atau berada pada posisi yang terlemah."
Kutukan ini konon bermula dari pencipta karakter Superman sendiri, Jerry Siegel dan Joe Shuster.
Siegel dan Shuster
Siegel dan Shuster menciptakan tokoh Superman pada tahun 1938. Namun, pemegang hak cipta atas karakter itu adalah perusahaan tempat mereka bernaung, DC Comics. Pada tahun 1946, kedua orang tersebut menuntut DC Comics karena merasa diberi kompensasi yang kurang atas keberhasilan karakter itu. Pengadilan New York akhirnya memutuskan untuk memberikan penyelesaian maksimal $60.000 untuk masing-masing. Jumlah ini tentu saja sangat kecil dibanding jutaan dolar yang didapat dari Superman.

Usaha Siegel dan Shuster berlanjut hingga tahun 1975 ketika keduanya mengorganisir protes yang diikuti oleh penulis komik lainnya. DC Comics akhirnya setuju untuk membayar keduanya uang pensiun senilai $35.000 pertahun seumur hidup dan akan menyebut nama keduanya untuk setiap penggunaan karakter Superman.
Selain Superman, Siegel dan Shuster tidak pernah lagi menciptakan tokoh sekelas Superman. Ada yang mengatakan kalau keduanya marah dan mengutuk karakter itu karena ketidakadilan yang diterima.
Di bawah ini adalah para tokoh yang dianggap mengalami malapetakan karena kutukan Superman:
The Fleischer Brothers
Max dan David Fleischer adalah dua kakak beradik yang menciptakan studio Fleischer yang memproduksi film kartun Superman. Beberapa waktu setelah menayangkan film tersebut, Flescher bersaudara mulai bertengkar satu sama lain yang menyebabkan studio tersebut jatuh kedalam kesulitan keuangan sehingga terpaksa dijual ke Paramount Studio. David akhirnya bisa meneruskan karir sebagai penasehat spesial efek di Universal Studio, namun Max meninggal dalam kondisi melarat.
Kirk Alyn
Kirk Alyn memerankan Superman dalam dua film pada tahun 1940an. Setelah ia memerankan film itu, karir aktingnya tamat karena dianggap terlalu identik dengan tokoh Superman. Akhirnya ia pensiun dan pindah ke Arizona.
Ia muncul sebagai cameo dalam film Superman tahun 1978 sebagai ayah Lois Lane. Tahun 1999, ia meninggal dunia setelah terjangkit penyakit Alzhiemer.
George Reeves
Sebelum Christopher Reeve, pemeran Superman adalah George Reeves yang memerankan tokoh ini di film "Superman dan the Mole Man" pada tahun 1941.

Pada tanggal 16 Juni 1959, hanya beberapa hari sebelum hari pernikahannya, Reeves ditemukan tewas akibat luka tembak di kepala. Sebuah pistol ditemukan didekatnya. Kematian itu disimpulkan sebagai bunuh diri.
Christopher Reeve
Christopher Reeve memerankan Superman dalam film Superman: The Movie (1978), Superman II (1980), Superman III (1983) hingga Superman IV: The Quest for peace (1987).

Pada tanggal 27 Mei 1995, Reeve jatuh dari kudanya dan lumpuh dari leher ke bawah. Setelah peristiwa itu, Reeve menghabiskan hidupnya dengan kursi roda hingga meninggal pada 10 Oktober 2004 akibat gagal jantung.
Dua tahun setelah kematian Christopher, Istrinya, Dana Reeve, juga meninggal pada 6 Maret 2006 di usia 45 tahun akibat kanker paru-paru.
Margot Kidder
Margot Kidder adalah Lawan main Christopher Reeve yang memerankan tokoh sentral, Lois Lane. Setelah bermain di film itu, ia didiagnosa mengidap Bipolar Disorder.

Pada April 1996, ia menghilang selama beberapa hari dan ditemukan oleh polisi dalam kondisi paranoia dan delusi.
Marlon Brando
Marlon Brando adalah seorang aktor Holywood terkenal yang memerankan Jor-El, ayah biologis Clark Kent di film Superman: The Movie (1978). Marlon mengalami banyak tragedi dalam kehidupannya.

Pada Mei 1990, putra pertama Brando, Christian, menembak dan membunuh Dag Drollet, kekasih saudari tiri Christian, Cheyenne Brando, di rumahnya di Beverly Hills. Christian mengklaim kalau peristiwa itu adalah sebuah kecelakaan. Namun, pengadilan memutuskan 10 tahun penjara baginya. Christian meninggal 18 tahun kemudian pada usia 49 tahun.
Tahun 1995, Cheyenne yang masih depresi atas kematian Dag Drollet bunuh diri dengan menggantung diri. Usianya baru 25 tahun.
Marlon Brando sendiri mengalami hidup yang tak kalah susah. Karena banyaknya tragedi dalam kehidupannya, ia mulai mengasingkan diri dari gemerlap Holywood. Pada tanggal 1 Juli 2004, Brando meninggal pada usia 80 tahun karena pulmonary fibrosis. Ia juga diketahui mengidap kanker hati, gagal jantung dan diabetes yang menyebabkan ia hampir mengalami kebutaan.
Lee Quigley
Lee Quigley memerankan bayi Kal-El di film Superman Tahun 1978.
Ia meninggal pada bulan Maret 1991 di usia yang sangat muda, yaitu 14 tahun, karena menghirup gas aerosol yang berbahaya.
Richard Pryor
Richard Pryor memerankan salah satu tokoh jahat di film Superman III. Tiga tahun setelahnya, ia didiagnosa menderita multiple sclerosis. Ia meninggal pada 10 Desember 2005 karena gagal jantung.
Mariel Hemingway
Mariel Hemingway adalah salah satu artis yang turut bermain dalam film Superman IV: The Quest for Peace (1987). Pada 2 Juli 1996, kakak Mariel yang bernama Margaux ditemukan tewas karena overdosis. Ia berusia 41 tahun. Walaupun peristiwa itu dianggap sebagai bunuh diri, Mariel tidak mempercayainya.
Mark Pillow
Mark Pillow adalah aktor yang memerankan Nuclear Man di film Superman IV: The Quest For Peace (1987). Peran itu adalah debut pertamanya di dunia akting. Namun, setelah peran itu, karirnya tamat dan tidak pernah bermain film lagi.

Nasib mirip juga dialami John Haymes Newton, Gerard Christopher dan Stacy Haiduk yang bermain dalam seri Superboy antara 1988-1992.
Lex Luger
Lex Luger adalah seorang pegulat pro yang pernah muncul dalam sebuah peran di film New Superboy di tahun 2007. Ia kemudian mengalami kerusakan syaraf yang membuatnya lumpuh.
Lane Smith
Lane Smith memerankan Perry White, bos Clark Kent dan Lois Lane di film seri TV Lois and Clark. Belakangan, ia didiagnosa mengidap penyakit langka Lou Gehrig dan meninggal pada tanggal 13 Juni 2005.
Jeph Loeb
Jeph Loeb, penulis naskah seri TV Smallville, kehilangan putranya, Sam Loeb, karena kanker.
Mereka yang Lolos dari kutukan
Dan tentu saja, namanya juga Urban Legend, menarik, tapi tidak bisa dianggap sebagai sebuah kebenaran. Mereka yang menolak kepercayaan ini menyatakan kalau tokoh-tokoh yang pernah bersinggungan dengan Superman juga banyak yang mengalami peningkatan karir, seperti:
Gene Hackman yang memerankan Lex Luthor di Superman I, II dan IV mengalami kesuksesan karir yang luar biasa setelah film tersebut.
Terence Stamp yang memerankan Jenderal Zod di Superman I dan Superman II juga mengalami karir yang sukses.
Dean Cain yang memerankan Superman dalam film Lois and Clark juga mengalami peningkatan karir setelah perannya dalam film itu. Ia mendapatkan beberapa peran yang baik dalam film seri Frasier dan Law & Order.

Teri Hatcher yang menjadi Lois Lane di film seri TV Lois and Clark mengalami kesuksesan karir yang luar biasa setelah bermain dalam film itu. Bahkan Ia menerima penghargaan untuk perannya dalam film seri desperate housewives.
Untuk film Superman terakhir (Superman Returns), kita juga tidak mendengar adanya bencana yang menimpa Brandon Routh, Kate Bosworth dan Kevin Spacey.

Bahkan Brandon Routh telah menandatangani kontrak dengan Warner Bros untuk membuat sekuel film tersebut yang berjudul Superman Lives. Kedengarannya seperti sebuah karir yang bagus.
Atau, kita juga tidak mendengar adanya bencana yang menimpa pemeran utama dalam film seri Smallville seperti Tom Welling atau Kristin Kreuk.
Soal Tom Welling, ada yang menarik. Beberapa orang percaya ia lolos dari kutukan Superman karena di film seri Smallville, ia tidak mengenakan kostum Superman.

Malah jadi aneh, kalau kutukan menimpa seseorang karena memakai kostum Superman, mengapa Dean Cain atau Brandon Routh tidak mengalaminya?
Lalu, mengapa aktor lain yang tidak mengenakan kostum Superman seperti Margot Kidder atau Lee Quigley bisa kena dengan kutukan ini?
Bagaimana dengan ribuan orang lain yang turut serta dalam pembuatan film Superman sejak tahun 1940an hingga sekarang? Mengapa mereka tidak terkena kutukan?
Siegel dan Shuster
Siegel dan Shuster menciptakan tokoh Superman pada tahun 1938. Namun, pemegang hak cipta atas karakter itu adalah perusahaan tempat mereka bernaung, DC Comics. Pada tahun 1946, kedua orang tersebut menuntut DC Comics karena merasa diberi kompensasi yang kurang atas keberhasilan karakter itu. Pengadilan New York akhirnya memutuskan untuk memberikan penyelesaian maksimal $60.000 untuk masing-masing. Jumlah ini tentu saja sangat kecil dibanding jutaan dolar yang didapat dari Superman.

Usaha Siegel dan Shuster berlanjut hingga tahun 1975 ketika keduanya mengorganisir protes yang diikuti oleh penulis komik lainnya. DC Comics akhirnya setuju untuk membayar keduanya uang pensiun senilai $35.000 pertahun seumur hidup dan akan menyebut nama keduanya untuk setiap penggunaan karakter Superman.
Selain Superman, Siegel dan Shuster tidak pernah lagi menciptakan tokoh sekelas Superman. Ada yang mengatakan kalau keduanya marah dan mengutuk karakter itu karena ketidakadilan yang diterima.
Di bawah ini adalah para tokoh yang dianggap mengalami malapetakan karena kutukan Superman:
The Fleischer Brothers
Max dan David Fleischer adalah dua kakak beradik yang menciptakan studio Fleischer yang memproduksi film kartun Superman. Beberapa waktu setelah menayangkan film tersebut, Flescher bersaudara mulai bertengkar satu sama lain yang menyebabkan studio tersebut jatuh kedalam kesulitan keuangan sehingga terpaksa dijual ke Paramount Studio. David akhirnya bisa meneruskan karir sebagai penasehat spesial efek di Universal Studio, namun Max meninggal dalam kondisi melarat.
Kirk Alyn
Kirk Alyn memerankan Superman dalam dua film pada tahun 1940an. Setelah ia memerankan film itu, karir aktingnya tamat karena dianggap terlalu identik dengan tokoh Superman. Akhirnya ia pensiun dan pindah ke Arizona.

George Reeves
Sebelum Christopher Reeve, pemeran Superman adalah George Reeves yang memerankan tokoh ini di film "Superman dan the Mole Man" pada tahun 1941.

Pada tanggal 16 Juni 1959, hanya beberapa hari sebelum hari pernikahannya, Reeves ditemukan tewas akibat luka tembak di kepala. Sebuah pistol ditemukan didekatnya. Kematian itu disimpulkan sebagai bunuh diri.
Christopher Reeve
Christopher Reeve memerankan Superman dalam film Superman: The Movie (1978), Superman II (1980), Superman III (1983) hingga Superman IV: The Quest for peace (1987).

Pada tanggal 27 Mei 1995, Reeve jatuh dari kudanya dan lumpuh dari leher ke bawah. Setelah peristiwa itu, Reeve menghabiskan hidupnya dengan kursi roda hingga meninggal pada 10 Oktober 2004 akibat gagal jantung.
Dua tahun setelah kematian Christopher, Istrinya, Dana Reeve, juga meninggal pada 6 Maret 2006 di usia 45 tahun akibat kanker paru-paru.
Margot Kidder
Margot Kidder adalah Lawan main Christopher Reeve yang memerankan tokoh sentral, Lois Lane. Setelah bermain di film itu, ia didiagnosa mengidap Bipolar Disorder.

Pada April 1996, ia menghilang selama beberapa hari dan ditemukan oleh polisi dalam kondisi paranoia dan delusi.
Marlon Brando
Marlon Brando adalah seorang aktor Holywood terkenal yang memerankan Jor-El, ayah biologis Clark Kent di film Superman: The Movie (1978). Marlon mengalami banyak tragedi dalam kehidupannya.

Pada Mei 1990, putra pertama Brando, Christian, menembak dan membunuh Dag Drollet, kekasih saudari tiri Christian, Cheyenne Brando, di rumahnya di Beverly Hills. Christian mengklaim kalau peristiwa itu adalah sebuah kecelakaan. Namun, pengadilan memutuskan 10 tahun penjara baginya. Christian meninggal 18 tahun kemudian pada usia 49 tahun.
Tahun 1995, Cheyenne yang masih depresi atas kematian Dag Drollet bunuh diri dengan menggantung diri. Usianya baru 25 tahun.
Marlon Brando sendiri mengalami hidup yang tak kalah susah. Karena banyaknya tragedi dalam kehidupannya, ia mulai mengasingkan diri dari gemerlap Holywood. Pada tanggal 1 Juli 2004, Brando meninggal pada usia 80 tahun karena pulmonary fibrosis. Ia juga diketahui mengidap kanker hati, gagal jantung dan diabetes yang menyebabkan ia hampir mengalami kebutaan.
Lee Quigley
Lee Quigley memerankan bayi Kal-El di film Superman Tahun 1978.
Richard Pryor
Richard Pryor memerankan salah satu tokoh jahat di film Superman III. Tiga tahun setelahnya, ia didiagnosa menderita multiple sclerosis. Ia meninggal pada 10 Desember 2005 karena gagal jantung.
Mariel Hemingway
Mariel Hemingway adalah salah satu artis yang turut bermain dalam film Superman IV: The Quest for Peace (1987). Pada 2 Juli 1996, kakak Mariel yang bernama Margaux ditemukan tewas karena overdosis. Ia berusia 41 tahun. Walaupun peristiwa itu dianggap sebagai bunuh diri, Mariel tidak mempercayainya.
Mark Pillow
Mark Pillow adalah aktor yang memerankan Nuclear Man di film Superman IV: The Quest For Peace (1987). Peran itu adalah debut pertamanya di dunia akting. Namun, setelah peran itu, karirnya tamat dan tidak pernah bermain film lagi.
Nasib mirip juga dialami John Haymes Newton, Gerard Christopher dan Stacy Haiduk yang bermain dalam seri Superboy antara 1988-1992.
Lex Luger
Lex Luger adalah seorang pegulat pro yang pernah muncul dalam sebuah peran di film New Superboy di tahun 2007. Ia kemudian mengalami kerusakan syaraf yang membuatnya lumpuh.
Lane Smith
Lane Smith memerankan Perry White, bos Clark Kent dan Lois Lane di film seri TV Lois and Clark. Belakangan, ia didiagnosa mengidap penyakit langka Lou Gehrig dan meninggal pada tanggal 13 Juni 2005.
Jeph Loeb
Jeph Loeb, penulis naskah seri TV Smallville, kehilangan putranya, Sam Loeb, karena kanker.
Mereka yang Lolos dari kutukan
Dan tentu saja, namanya juga Urban Legend, menarik, tapi tidak bisa dianggap sebagai sebuah kebenaran. Mereka yang menolak kepercayaan ini menyatakan kalau tokoh-tokoh yang pernah bersinggungan dengan Superman juga banyak yang mengalami peningkatan karir, seperti:
Gene Hackman yang memerankan Lex Luthor di Superman I, II dan IV mengalami kesuksesan karir yang luar biasa setelah film tersebut.
Terence Stamp yang memerankan Jenderal Zod di Superman I dan Superman II juga mengalami karir yang sukses.
Dean Cain yang memerankan Superman dalam film Lois and Clark juga mengalami peningkatan karir setelah perannya dalam film itu. Ia mendapatkan beberapa peran yang baik dalam film seri Frasier dan Law & Order.

Teri Hatcher yang menjadi Lois Lane di film seri TV Lois and Clark mengalami kesuksesan karir yang luar biasa setelah bermain dalam film itu. Bahkan Ia menerima penghargaan untuk perannya dalam film seri desperate housewives.
Untuk film Superman terakhir (Superman Returns), kita juga tidak mendengar adanya bencana yang menimpa Brandon Routh, Kate Bosworth dan Kevin Spacey.

Bahkan Brandon Routh telah menandatangani kontrak dengan Warner Bros untuk membuat sekuel film tersebut yang berjudul Superman Lives. Kedengarannya seperti sebuah karir yang bagus.
Atau, kita juga tidak mendengar adanya bencana yang menimpa pemeran utama dalam film seri Smallville seperti Tom Welling atau Kristin Kreuk.
Soal Tom Welling, ada yang menarik. Beberapa orang percaya ia lolos dari kutukan Superman karena di film seri Smallville, ia tidak mengenakan kostum Superman.

Malah jadi aneh, kalau kutukan menimpa seseorang karena memakai kostum Superman, mengapa Dean Cain atau Brandon Routh tidak mengalaminya?
Lalu, mengapa aktor lain yang tidak mengenakan kostum Superman seperti Margot Kidder atau Lee Quigley bisa kena dengan kutukan ini?
Bagaimana dengan ribuan orang lain yang turut serta dalam pembuatan film Superman sejak tahun 1940an hingga sekarang? Mengapa mereka tidak terkena kutukan?
10 Nama-Nama Komik Kartun Termahal Di Dunia
Mungkin anda perasan sejak kebelakangan ini saya agak jarang untuk mengemaskini blog dengan entri terbaru. Bukannya malas ataupun tiada idea. Alhamdulilah, semangat untuk menulis entri terbaru masih membara tetapi dek kerana masalah liputan Celcom Broadband yang agak mendukacitakan, terpaksalah saya membiarkan blog ini sepi seketika.
Siapa diantara kita yang tak pernah baca komik kartun? Memang kedengaran agak pelik kalau seumur hidup kita tak pernah baca komik kartun terutamanya ketika zaman kanak-kanak. Ini kerana komik kartun lebih kepada berbentuk humor yang dapat membuatkan pembaca terhibur. Dan ada sesetengah orang membaca komik kartun kerana untuk menghilangkan boring/stress.
Komik kartun adiwira atau superhero seperti Superman, Batman, Spiderman, Ironman dan banyak lagi telah menjadi kegilaaan ramai. Tapi siapa yang mampu menjangka edisi terawal komik kartun ini adalah sangat bernilai. Akibat kesukaran memperoleh salina asal keluaran pertama “Wira Agung” ini, harga lelongan yang dilaksanakan telah mencecah hingga AS$1.5 juta (RM4.793 juta).
NAMA: Action Comics, No. 1 / NILAI: AS$1.5 juta (RM4.793 juta)
Siri komik pertama yang memperkenalkan SUPERMAN kepada dunia ini mula dijual pada April 1938. Pakar koleksi komik dan pengasas ComicConnect.com, Stephen Fishler, melabel komik ini sebagai pencetus kegilaan terhadap genre hiburan ringan ini.
NAMA: Detective Comics, No. 27 / NILAI: AS$1.38juta (RM4.41 juta)
BATMAN diperkenalkan kepada umum dalam edisi ke-27 Detective Comics. Komik ini hanya berharga AS$0.10 (RM0.32) ketika dijual pada 1939. 70 tahun kemudian, nilai komik ini meningkat jutaan kali ganda.
NAMA: Superman, No. 1 / NILAI: AS$671,000 (RM2.144 juta)
Meskipun Action Comics memperkenalkan SUPERMAN kepada umum, komik ini yang pertama didedikasi khas untuk wira besi itu.
NAMA: All-American Comics, No. 16 / NILAI: AS$430,000 (RM1.374 juta)
Komik edisi ke-16 All-American Comics ini memperkenalkan Green Lantern kepada pembaca.
NAMA: Detective Comics, No. 1 / NILAI: AS$405,000 (RM1.294 juta)
Komik ini edisi pertama siri Detective Comics yang mula diterbitkan pada 1937 dan turut dibintangi SUPERMAN dan BATMAN dalam siri seterusnya. Ia ditulis menurut siri penyiasatan tegar yang sukar dinikmati pembaca.
NAMA: Marvel Comics, No. 1 / NILAI: AS$367,000 (RM1.173 juta)
Marvel Comics, anak syarikat The Walt Disney Company, memperkenalkan wira seperti IRON MAN, X-MEN, WOLVERINE dan ramai lagi.
NAMA: Batman, No. 1 / NILAI: AS$359,000 (RM1.147 juta)
Meskipun BATMAN diperkenalkan dalam komik Detective Comics, kimik ini adalah edisi pertama komik peribadinya yang diterbitkan pada 1940 dan turut memperkenalkan ROBIN.
NAMA: More Fun Comics, No. 52 / NILAI: AS$316,000 (RM1.009 juta)
Komik More Fun Comics hanya diterbitkan antara 1935 hingga 1947. Isu ke-52 memperkenalkan pembaca kepada The Spectre.
NAMA: Flash Comics, No. 1 / NILAI: AS$289,000 (RM923,152)
Komik ini diterbitkan pada 1940 buat pertama kali memperkenalkan pembaca kepada FLASH dan HAWKMAN.
: Amazing Fantasy, No. 15 / NILAI: AS$280,000 (RM894,180)
Isu ke-15 Amazing Fantasy adalah komik ke-10 termahal pernah dilelong. SPIDERMAN muncul buat pertama kali di kulit muka komik ada Ogos 1960. Ketika itu penerbitan siri komik ini dijadual akan ditamatkan, tapi kemunculan SPIDERMAN sebaliknya menyebabkan siri ini mencatatkan penjualan paling tinggi pada masa itu.
Sama ada kita perasaan atau tidak, kebanyakkan filem superhero yang dihasilkan di Hollywood adalah diadaptasi daripada komik kartun terkenal ini dan telah meraikan keuntungan yang belipat kali ganda.
Bagi kita rakyat Malaysia, mungkin kita tak berpeluang untuk membaca komik kartun hebat tersebut. Tetapi komik kartun yang dihasilkan oleh kartunis tempatan kita tidak kurang juga hebatnya seperti Majalah Ujang, Apo, Gila-Gila, Gelihati, Bujal, Kampung Boy dll.
Sama ada kita perasaan atau tidak, kebanyakkan filem superhero yang dihasilkan di Hollywood adalah diadaptasi daripada komik kartun terkenal ini dan telah meraikan keuntungan yang belipat kali ganda.
Bagi kita rakyat Malaysia, mungkin kita tak berpeluang untuk membaca komik kartun hebat tersebut. Tetapi komik kartun yang dihasilkan oleh kartunis tempatan kita tidak kurang juga hebatnya seperti Majalah Ujang, Apo, Gila-Gila, Gelihati, Bujal, Kampung Boy dll.
Asal Usul Nama Perusahaan IT Di Dunia
Mencari nama bagi perusahaan memang tak mudah. Sama sulitnya dengan mencari nama bayi yang baru lahir atau nama sebuah band musik, misalnya.
Tapi, apakah nama juga akan mempengaruhi dengan kelanggengan sebuah perusahaan?
Tidak ada yang bisa memastikannya.Yang jelas, pasti ada cerita di balik proses penentuan nama-nama sebuah perusahaan.
Berikut ini adalah cerita-cerita di balik munculnya nama-namaperusahaan besar di bidang TI dan elektronik, yang dihimpun oleh
Silicon Alley Insider, dari mulai HP,Cisco, Oracle, Intel, Microsoft, Apple,hingga Sony.
- HP
Pendiri Hewlett-Packard, Bill Hewlett dan Dave Packard sempat berdebat untuk memberikan nama perusahaan, apakah akan menjadi
Hewlett-Packard, atau Packard-Hewlett. Akhirnya mereka berdua mengundinya dengan sebuah koin.
- Sun Microsystems
Para pendiri Sun: Andy Bechtolsheim, Vinod Khosla, dan Scott McNealy adalah sesama mahasiswa dari
Stanford University. Saat itu,Bechtolsheim mendapat proyek untuk membuatkan workstation bagi kampusnya, dan proyek itu bernama
Stanford University Network. Nama itulah yang kemudian disingkat menjadi SUN.
- Cisco
Nama Cisco sering dikira merupakan kependekan dari kata-kata tertentu.
Padahal, Cisco diambil dari San Francisco yang diharapkan menjadi tempat selain Silicon Valley. Oleh karenanya, di masa awalnya,
perusahaan ini selalu memaksa agar namanya ditulis dengan dengan huruf kecil semua.
- Apple
Saat itu perusahaan ini sudah telat beberapa bulan untuk mendaftarkan nama dan merek dagang mereka.
Lalu, salah satu pendirinya, Steve Jobs menantang para pendiri perusahaan lain untuk mengajukan nama yang lebih baik dari 'Apple'.
Apple sendiri adalah buah kesukaan Jobs. Akhirnya nama yang diajukan oleh Steve Jobs-lah yang kemudian dipilih.
- Intel
Dua pendiri perusahaan ini, yakni Bob Noyce dan Gordon Moore, sebenarnya ingin menamakan perusahaan dengan kombinasi dua nama mereka 'Moore Noyce'. Sayang,
nama itu sudah didaftarkan sebagai merek dagang dari jaringan hotel.
Akhirnya mereka memberi alternatif kedua, dengan menamakan perusahaan mereka sebagai kependekan dari INTegrated ELectronics, atau INTEL.
- Microsoft
Nama perusahaan ini merupakan kependekan dari MICROcomputer SOFTware. Dari nama yang ia buat, terlihat jelas bahwa pendiri perusahaan Bill Gates sudah sangat
yakin akan potensi dari bisnis software. Sebab pada saat itu komputer merupakan teknologi yang sangat baru dan bisnis software bukanlah bisnis yang sudah
berkembang.
- Adobe
Walaupun Adobe berarti bata atau batako, tapi asal nama Adobe bukan terinspirasi oleh bata. Melainkan, karena salah seorang pendiri
perusahaan ini, John Warnock, memiliki rumah di Adobe Creek, sebuah sungai di Los Altos, California.
- Oracle
Salah satu produk awal yang dikerjakan oleh pendiri perusahaan Larry Ellison dan Bob Oats, adalah aplikasi RDBMS, yang merupakan
proyek pesanan CIA. Proyek ini diberi nama kode 'Oracle' karena diharapkan bisa menjawab segala macam jenis pertanyaan menyangkut
segala hal tentang kehidupan.Belakangan CIA menghentikan proyek ini, namun Ellison dan Oats meneruskannya dan menjadikan nama proyek itu menjadi nama
perusahaan.
- Sony
Pendiri perusahaan ini, Akio Morita, menginginkan nama yang tak asing bagi konsumen target mereka,
Amerika Serikat. Nama Sony sendiri merupakan turunan dari kata Latin
'Sonus' yang artinya adalah suara.Selain itu, nama itu juga berasal dari kata Slang 'Sonny Boy' yang pada tahun 1950-an di Jepang bermakna
'Anak muda yang cerdas dan tampan'. Begitulah Akio Morita memandang dirinya sendiri.
- Yahoo
Nama perusahaan ini dipilih oleh Jerry Yang dan David Filo, merupakan kependekan dari 'Yet Another Hierarchical Officious Oracle'. Tak jelas
apakah 'Officious Oracle' yang dimaksud adalah proyek Oracle terdahulu yang sempat dikerjakan oleh Larry Ellison dan Bob Oats. Yang pasti, dua mahasiswa Stanford itu
juga menyukai arti kata 'Yahoo' di kamus, maupun di kisah fiksi besutan Jonathan Swift berjudul Gulliver's Travel, yang maknanya adalah 'kasar
atau tak tahu adat'.
- Google
Duo pendiri, Larry Page dan Sergey Brin, awalnya menamakan perusahaan ini 'Googol' yang merujuk pada bilangan 10 pangkat 100. Dua
mahasiswa yang drop out dari program PhD mereka di Stanford itu, menamakannya demikian, untuk menyimbolkan proyek algoritma
pemeringkat website mereka, sebagai sebuah proyek yang akan melibatkan data yang sangat masif.Tapi saat mencari investor dan
bertemu dengan salah satu pendiri Sun, Andy Bechtolsheim, Nama 'Googol' ditulis menjadi 'Google' agar lebih menjual.
Tapi, apakah nama juga akan mempengaruhi dengan kelanggengan sebuah perusahaan?
Tidak ada yang bisa memastikannya.Yang jelas, pasti ada cerita di balik proses penentuan nama-nama sebuah perusahaan.
Berikut ini adalah cerita-cerita di balik munculnya nama-namaperusahaan besar di bidang TI dan elektronik, yang dihimpun oleh
Silicon Alley Insider, dari mulai HP,Cisco, Oracle, Intel, Microsoft, Apple,hingga Sony.
- HP
Pendiri Hewlett-Packard, Bill Hewlett dan Dave Packard sempat berdebat untuk memberikan nama perusahaan, apakah akan menjadi
Hewlett-Packard, atau Packard-Hewlett. Akhirnya mereka berdua mengundinya dengan sebuah koin.
- Sun Microsystems
Para pendiri Sun: Andy Bechtolsheim, Vinod Khosla, dan Scott McNealy adalah sesama mahasiswa dari
Stanford University. Saat itu,Bechtolsheim mendapat proyek untuk membuatkan workstation bagi kampusnya, dan proyek itu bernama
Stanford University Network. Nama itulah yang kemudian disingkat menjadi SUN.
- Cisco
Nama Cisco sering dikira merupakan kependekan dari kata-kata tertentu.
Padahal, Cisco diambil dari San Francisco yang diharapkan menjadi tempat selain Silicon Valley. Oleh karenanya, di masa awalnya,
perusahaan ini selalu memaksa agar namanya ditulis dengan dengan huruf kecil semua.
- Apple
Saat itu perusahaan ini sudah telat beberapa bulan untuk mendaftarkan nama dan merek dagang mereka.
Lalu, salah satu pendirinya, Steve Jobs menantang para pendiri perusahaan lain untuk mengajukan nama yang lebih baik dari 'Apple'.
Apple sendiri adalah buah kesukaan Jobs. Akhirnya nama yang diajukan oleh Steve Jobs-lah yang kemudian dipilih.
- Intel
Dua pendiri perusahaan ini, yakni Bob Noyce dan Gordon Moore, sebenarnya ingin menamakan perusahaan dengan kombinasi dua nama mereka 'Moore Noyce'. Sayang,
nama itu sudah didaftarkan sebagai merek dagang dari jaringan hotel.
Akhirnya mereka memberi alternatif kedua, dengan menamakan perusahaan mereka sebagai kependekan dari INTegrated ELectronics, atau INTEL.
- Microsoft
Nama perusahaan ini merupakan kependekan dari MICROcomputer SOFTware. Dari nama yang ia buat, terlihat jelas bahwa pendiri perusahaan Bill Gates sudah sangat
yakin akan potensi dari bisnis software. Sebab pada saat itu komputer merupakan teknologi yang sangat baru dan bisnis software bukanlah bisnis yang sudah
berkembang.
- Adobe
Walaupun Adobe berarti bata atau batako, tapi asal nama Adobe bukan terinspirasi oleh bata. Melainkan, karena salah seorang pendiri
perusahaan ini, John Warnock, memiliki rumah di Adobe Creek, sebuah sungai di Los Altos, California.
- Oracle
Salah satu produk awal yang dikerjakan oleh pendiri perusahaan Larry Ellison dan Bob Oats, adalah aplikasi RDBMS, yang merupakan
proyek pesanan CIA. Proyek ini diberi nama kode 'Oracle' karena diharapkan bisa menjawab segala macam jenis pertanyaan menyangkut
segala hal tentang kehidupan.Belakangan CIA menghentikan proyek ini, namun Ellison dan Oats meneruskannya dan menjadikan nama proyek itu menjadi nama
perusahaan.
- Sony
Pendiri perusahaan ini, Akio Morita, menginginkan nama yang tak asing bagi konsumen target mereka,
Amerika Serikat. Nama Sony sendiri merupakan turunan dari kata Latin
'Sonus' yang artinya adalah suara.Selain itu, nama itu juga berasal dari kata Slang 'Sonny Boy' yang pada tahun 1950-an di Jepang bermakna
'Anak muda yang cerdas dan tampan'. Begitulah Akio Morita memandang dirinya sendiri.
- Yahoo
Nama perusahaan ini dipilih oleh Jerry Yang dan David Filo, merupakan kependekan dari 'Yet Another Hierarchical Officious Oracle'. Tak jelas
apakah 'Officious Oracle' yang dimaksud adalah proyek Oracle terdahulu yang sempat dikerjakan oleh Larry Ellison dan Bob Oats. Yang pasti, dua mahasiswa Stanford itu
juga menyukai arti kata 'Yahoo' di kamus, maupun di kisah fiksi besutan Jonathan Swift berjudul Gulliver's Travel, yang maknanya adalah 'kasar
atau tak tahu adat'.
Duo pendiri, Larry Page dan Sergey Brin, awalnya menamakan perusahaan ini 'Googol' yang merujuk pada bilangan 10 pangkat 100. Dua
mahasiswa yang drop out dari program PhD mereka di Stanford itu, menamakannya demikian, untuk menyimbolkan proyek algoritma
pemeringkat website mereka, sebagai sebuah proyek yang akan melibatkan data yang sangat masif.Tapi saat mencari investor dan
bertemu dengan salah satu pendiri Sun, Andy Bechtolsheim, Nama 'Googol' ditulis menjadi 'Google' agar lebih menjual.
Gara-gara Lupa nama uang Rp 1,4 Miliar Melayang
SEOUL – Pria ini sebenarnya kaya dengan uang tabungan sebesar USD135.000 atau lebih dari Rp1,4 miliar di bank. Namun malang, lantaran dia lupa nama asli saat dilahirkan, bank membekukan rekeningnya.
Sampai akhir hayatnya pun pria Korea Selatan yang diyakini berusia 56 tahun itu, tidak bisa menikmati uangnya sendiri. Pria itu membuka rekening pada awal 1993 dengan menggunakan nama samaran Na Hae Dong.
Sampai akhir hayatnya pun pria Korea Selatan yang diyakini berusia 56 tahun itu, tidak bisa menikmati uangnya sendiri. Pria itu membuka rekening pada awal 1993 dengan menggunakan nama samaran Na Hae Dong.
Beberapa bulan kemudian, rekeningnya dibekukan seiring dengan pemberlakuan peraturan pemerintah yang menyatakan rekening yang dibuka dengan nama palsu akan dibekukan. Peraturan itu dibuat untuk menekan angka korupsi.
Dia sebenarnya memiliki kesempatan untuk melakukan registrasi rekening ulang dengan mengganti dengan nama sesuai dengan akte kelahirannya. Namun “Na” tidak dapat mengingat nama lahirnya.
“Dia tidak mengetahui siapa nama sebenarnya saat lahir. Kami mencoba namun gagal mengidentifikasi dirinya,” kata Yoo Joon Soo, pejabat senior di distrik Yongbong.
Sejak rekening dibekukan, “Na” bekerja sebagai pemulung dengan mengumpulkan besi bekas dan barang-barang loak. Kereta pedati menjadi rumah berjalannya dan setiap malam Na hanya tidur beralaskan lembaran plastik. Baru pada 2007, dia mendapat tempat tinggal yang agak mendingan, yaitu sebuah kontainer.
Namun perjuangan untuk mengambil haknya itu tidak pernah surut. “Dia pernah bilang akan menggunakan tabungan itu untuk membeli rumah,” papar Yoo.
Bulan lalu, kami mengajukan izin ke pengadilan untuk membuat identitas baru atas “Na”. Proses itu masih berjalan. Namun “Na” meninggal sebelum keinginannya memiliki rumah terwujud. Akhirnya, pengadilan memerintahkan untuk memberikan uang itu kepada negara.
Peringatan ...!! Laptop dapat membuat syndrom kulit terbakar

Apakah Anda sering bekerja dengan memangku laptop sampai paha terasa panas? Kalau jawabannya ya, maka Anda perlu hati-hati karena panas yang dikeluarkan komputer jinjing itu bisa menimbulkan sindrom kulit terpanggang.
Menurut sebuah laporan medis, aktivitas yang membuat kulit menjadi panas dalam jangka panjang dapat memicu sindrom kulit terpanggang yang berakibat munculnya bintik-bintik hitam di kulit yang terpapar panas.

Laporan yang telah dipublikasikan di jurnal Pediatrics mengungkapkan baru-baru ini seorang anak berusia 12 tahun mengalami perubahan warna kulit di bagian paha karena selalu memangku laptop untuk bermain game. Meskipun anak itu merasakan panas dari sisi kanan dan kiri laptop, namun dia tetap memangku perangkat tersebut selama beberapa jam setiap hari.
Kasus lain yang terungkap adalah seorang mahasiswi jurusan hukum di Virginia yang mencari obat untuk mengatasi belang-belang di kakinya. Menurut dokter Kimberley Salkey, setiap hari mahasiswi itu menghabiskan waktu sekitar enam jam untuk belajar dan mengerjakan tugas dengan posisi laptop di pangkuannya. “Suhu komputer jinjing itu mencapai 51 derajat celcius,” katanya.
Meskipun tidak berbahaya, namun menurut Salkey, panas dari komputer jinjing ini dapat merusak kecantikan. “Bisa menyebabkan penggelapan kulit secara permanen,” katanya.
Peneliti Andreas Arnold dan Peter dari University Hospital Basel menyarankan supaya pengguna laptop menempatkan bantalan untuk mencegah terpaparnya kulit dengan panas laptop.
Adapun beberapa produsen laptop, seperti Apple, Hewlett Packard dan Dell telah memberikan peringatan dalam buku petunjuknya supaya pengguna tidak meletakkan laptop di pangkuan atau di atas kulit dalam waktu lama karena berisiko terbakar.
Aneh , Kulit di tubuh bisa mengeluarkan tulisan

Beijing, Menulis di kulit tubuh dengan pulpen itu sudah biasa. Tapi seorang perempuan yang mengidap penyakit kulit langka tinggal mencoret-coret kulitnya dengan kuku untuk membuat sebuah tulisan.
Anda mungkin tidak percaya bila kulit tubuh bisa dijadikan sebagai media untuk menulis? Tapi kejadian tersebut benar-benar dialami seorang nenek yang bisa menulis di tubuhnya sendiri dengan menggunakan kuku.
Kasus nenek bernama Huang Xiangji pertama kali terpublikasi tahun 2008. Seperti dilansir ChinaDaily, nenek Huang sudah mengalami kelainan kulit langka ini sejak kecil.
Oleh tim medis nenek Huang diidentifikasikan menderita sindrom artificial urticaria yang merupakan kelainan kulit langka.
Apapun yang dicoret di kulitnya dapat membekas termasuk kata-kata yang ditulisnya dengan lembut menggunakan kuku, sampai-sampai ia dijuluki 'buku berjalan'. Tubuh nenek yang kini berusia 52 tahun ini dipenuhi dengan puisi dan catatan.
"Kondisi ini sangat berguna karena saya bisa menggunakan tangan saya untuk menuliskan daftar belanjaan," jelas Huang, nenek yang dijuluki 'wanita kertas', seperti dilansir Chinadaily, Selasa (5/10/2010).
Seorang spesialis kulit di Chinese Medical Association mengaku terkejut melihat kondisi ini. Ia mengatakan bahwa nenek ini tidak mengalami efek yang buruk meskipun kondisi yang dialaminya sangat aneh.
"Saya mencoba menulis di kulitnya menggunakan jari, huruf-huruf itu kemudian menonjol dari kulitnya beberapa saat kemudian," ujar Sandra Hsu, spesialis kulit dari Chinese Medical Association.
Hsu mengatakan nenek Xiangji mengaku bahwa ia telah menggunakan tubuhnya sendiri sebagai buku selama bertahun-tahun. "Nenek itu bahkan tidak memerlukan pena dan kertas untuk menulis," ungkap Hsu.
Menurutnya, gangguan kulit urticaria memang sering terjadi, tetapi kondisi yang memungkinkan penderitanya dapat menulis di kulit sendiri sangatlah jarang.
"Kondisi ini pada dasarnya adalah alergi, tetapi kondisi kulit yang menjadi begitu sensitif hingga dapat dijadikan buku berjalan sangatlah tidak biasa," tambah Hsu.
Sampai saat ini, belum ada data yang jelas yang menunjukkan jumlah pasien yang menderita kelainan kulit artificial urticaria.
Anda mungkin tidak percaya bila kulit tubuh bisa dijadikan sebagai media untuk menulis? Tapi kejadian tersebut benar-benar dialami seorang nenek yang bisa menulis di tubuhnya sendiri dengan menggunakan kuku.
Kasus nenek bernama Huang Xiangji pertama kali terpublikasi tahun 2008. Seperti dilansir ChinaDaily, nenek Huang sudah mengalami kelainan kulit langka ini sejak kecil.
Oleh tim medis nenek Huang diidentifikasikan menderita sindrom artificial urticaria yang merupakan kelainan kulit langka.
Apapun yang dicoret di kulitnya dapat membekas termasuk kata-kata yang ditulisnya dengan lembut menggunakan kuku, sampai-sampai ia dijuluki 'buku berjalan'. Tubuh nenek yang kini berusia 52 tahun ini dipenuhi dengan puisi dan catatan.
"Kondisi ini sangat berguna karena saya bisa menggunakan tangan saya untuk menuliskan daftar belanjaan," jelas Huang, nenek yang dijuluki 'wanita kertas', seperti dilansir Chinadaily, Selasa (5/10/2010).
Seorang spesialis kulit di Chinese Medical Association mengaku terkejut melihat kondisi ini. Ia mengatakan bahwa nenek ini tidak mengalami efek yang buruk meskipun kondisi yang dialaminya sangat aneh.
"Saya mencoba menulis di kulitnya menggunakan jari, huruf-huruf itu kemudian menonjol dari kulitnya beberapa saat kemudian," ujar Sandra Hsu, spesialis kulit dari Chinese Medical Association.
Hsu mengatakan nenek Xiangji mengaku bahwa ia telah menggunakan tubuhnya sendiri sebagai buku selama bertahun-tahun. "Nenek itu bahkan tidak memerlukan pena dan kertas untuk menulis," ungkap Hsu.
Menurutnya, gangguan kulit urticaria memang sering terjadi, tetapi kondisi yang memungkinkan penderitanya dapat menulis di kulit sendiri sangatlah jarang.
"Kondisi ini pada dasarnya adalah alergi, tetapi kondisi kulit yang menjadi begitu sensitif hingga dapat dijadikan buku berjalan sangatlah tidak biasa," tambah Hsu.
Sampai saat ini, belum ada data yang jelas yang menunjukkan jumlah pasien yang menderita kelainan kulit artificial urticaria.
Angel Falls, Air Terjun Tertinggu Di Dunia (62X Lipat Air Terjun Niagara)
Angel Falls terletak di Venezuela adalah merupakan air terjun tertinggi di dunia dengan tingginya yang mencapai 3.212 feet (sekitar 979 meter). Bandingkan dengan niagara falls yang cuma 170 feet (sekitar 52 meter). Angel Falls ditemukan oleh Jimmy Angel, sorang pilot di Amerika, pada tahun 1937 yang oleh sebab itu air terjun ini dnamakan Angel Falls sesuai dengan nama belakang sang penemu.
Niagara fall yang sangat terkenal hanya mempunyai ketinggian 52 meter dan pesona air terjun dari ketinggian 52 meter sudah sangat dirasakan apalagi air terjun yang jatuh dari Angel Falls yang berketinggian 979 meter ya?





















Langganan:
Postingan (Atom)